1. Tanya :
Saya sering kehilangan konsentrasi saat pelajaran
matematika, bagaimana cara mengatasi hal tersebut ?
Jawab :
Kehilangan konsentrasi saat pelajaran dapat
menyebabkan kesulitan memahami kompetensi yang disampaikan. Jika kehilangan
konsentrasi sifatnya terus menerus dan dari awal sampai akhir atau dengan kata
lain adalah permanen, maka adik harus menghilangkan semua gangguan yang
menyebabkan kurang/hilangnya konsentrasi. Gangguan – gangguan tadi harus
secepatnya diatasi, jika tidak mampu mengatasi sendiri, maka sebaiknya
konsultasikan dengan orangtua di rumah ataupun guru BK di sekolah. Adapun
gangguan yang sifatnya parsial saja, mungkin tidak konsen di awal pelajaran,
tengah, atau akhir, maka segera cari penyebab gangguan tersebut. Tidak konsen
bisa diawali karena adik tidak paham kompetensi tersebut, oleh karenanya segera
bertanya kepada teman duduk adik atau guru saat perlajaran berlangsung,
sehingga konsen dapat diperoleh kembali.
2. Tanya :
Saya sering menutupi hasil pekerjaan saya saat
mengerjakan latihan karena malu dilihat guru. Apakah ini baik ?
Jawab :
Menutupi pekerjaan latihan saat dilihat oleh guru
adalah hal yang buruk dilakukan, karena ini akan mengurangi interaksi siswa
dengan guru. Justru ketika dilihat oleh guru, maka adik akan mendapat masukan
bila ada kesalahan dan penguatan (retensi) jika jawaban/langkah adik itu benar.
3. Tanya :
Apakah belajar matematika cukup dengan dibaca saja ?
Jawab :
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para siswa
ketika belajar matematika adalah membaca saja atau membaca sekaligus menghafal
tanpa mau melakukan pengerjaan ulang. Metode membaca atau menghafal ini akan
mengakibatkan ketika mengerjakan soal yang memiliki variasi, siswa akan mengalami
kesulitan/lupa langkahnya. Sebaiknya, belajar matematika selain membaca,
menghafal, juga dilakukan pengerjaan ulang tanpa melihat cara yang ada di buku.
4. Tanya :
Seringkali guru memberikan banyak cara mengerjakan
soal latihan, hal ini menjadikan saya bingung metode mana yang harus saya
tempuh ?
Jawab :
Guru memberikan banyak variasi cara menyelesaikan soal
latihan tentu ada maksud agar siswa memiliki alternatif solusi, namun terkadang
menjadikan siswa kebingungan sebagaimana pertanyaan adik. Oleh karenanya, adik
cari solusi langkah termudah yang bisa adik tempuh. Namun mencukupkan dengan
satu langkah saja penyelesaian, ini kurang baik dalam teori belajar
konstruktivisme. Jika sudah mampu menyelesaikan soal dengan sebuah metode, maka
cobalah cari alternatif metode yang lain yang sekiranya mudah.
5. Tanya :
Kapan waktu yang tepat saya belajar matematika ?
Jawab :
memilih waktu belajar bagi siswa ini pilihan, ada yang
suka belajar waktu sore, malam, atau pagi. Bahkan ada yang belajar di seluruh
waktu tersebut. Jika terpaksa harus memilih 1 waktu dari ketiga waktu tersebut,
maka kami sarankan belajar di malam hari. Jika kondisinya capai dan tidak
memungkinkan, maka tidak ada pilihan lain belajar kecuali di waktu pagi.
Hanya saja belajar di waktu pagi, sebagian siswa
mengalami rasa kantuk. Lagi pula, belajar matematika tidak cukup menghafal
sebagaimana pelajaran – pelajaran yang lain. Waktu pagi memang ideal untuk
belajar menghafal, tapi terlalu berat jika digunakan untuk memecahkan
kompetensi matematika yang termasuk berpikir tingkat tinggi.
6. Tanya :
Saya pelajaran – pelajaran lain nilainya di atas KKM
dan cukup bagus, namun di mapel matematika saya mengalami kesulitan mencapai
KKM, bagaimana hal tersebut ?
Jawab :
Penyebab kesulitan mencapai KKM sangat beragam, bila
tidak hanya adik saja yang sulit, atau bisa dikatakan mayoritas siswa di kelas
adik mengalami kesulitan matematika, sedangkan untuk mapel lain, nilai adik di
atas KKM, maka sangat dimungkinkan karena faktor guru. Segera tanya persoalan
matematika yang adik kurang kuasai di luar jam pelajaran pada guru tersebut.
Jika ini sudah dilakukan dan masih belum paham, maka konsultasikan peda guru
BK.
7. Tanya :
Berapa lama saya harus belajar matematika setiap
harinya ?
Jawab :
Tidak dipungkiri bahwa dalam waktu semalam seorang
siswa akan dihadapkan pada sekian mapel yang menanti untuk dipelajari. Idealnya
belajar permapel itu adalah 1 jam, baik dari mengulangi kompetensi sebelumnya,
mengerjakan PR, dan memahami kompetensi yang akan diterangkan lusa. Untuk
jenjang SMP, belajar 1 jam sudah lebih dari cukup untuk siswa. Hal ini berbeda
untuk belajar olimpiade matematika, sebagaimana yang pernah kami terima dari
pakar matematika, untuk belajar matematika lebih dalam butuh waktu 4 jam
sehari.
8. Tanya :
Saya ketika memahami kompetensi A di suatu waktu
paham, kompetensi B juga paham, kompetensi C juga paham, namun ketika
kompetensi tersebut digabung saat ulangan misalnya, maka saya mengalami
kesulitan.
Jawab :
Pemahaman adik terhadap kompetensi – kompetensi
tersebut bisa dikatakan kurang bermakna (meaningfulness) , hal ini bisa dilihat
ketika kompetensi tersebut digabung, maka adik mengalami kesulitan yang
berarti. Solusinya sederhana, coba buatlah keterkaitan antara kompetensi A, B,
dan C tersebut dalam sebuah skema/bagan. Sehingga adik akan mendapatkan alur
pada kompetensi yang dipelajari.
9. Tanya :
Saya selalu takut untuk di depan karena khawatir guru
matematika menunjuk saya untuk maju.
Jawab :
Kekhawatiran seperti ini seyogyanya dihilangkan. Duduk
di depan jika dirasa dapat menambah kejelasan kompetensi maka sebaiknya
dilakukan. Kekhawatiran karena ditunjuk hanyalah kekhawatiran semu, justru
siswa yang duduk di belakang, yang menjadikan gaduh, dialah yang akan mendapat
amarah dari guru dan bisa jadi akan ditunjuk maju ke depan.
10. Tanya :
Guru saya sering menjelaskan kompetensi tidak keras
suaranya sehingga menjadikan situasi kelas gaduh. Akibatnya saya kurang
memahami kompetensi yang disampaikan.
Jawab :
Mengganti guru yang tidak disukai siswa bukanlah hal
yang mudah dan juga bukan solusi. Solusi sederhana yang bisa dilakukan adalah
beradaptasi, jika memungkinkan adalah duduk di depan, dan bertanya langsung
bila tidak jelas. Hal ini dapat dilakukan dengan interupsi disertai permintaan
maaf dengan memberikan masukan berupa keluhan suara yang tidak terdengar.
11. Tanya :
Saat diskusi kelompok, saya melihat banyak waktu yang
terbuang.
Jawab :
Diskusi kelompok adalah salah satu strategi mengajar
sebagai bentuk variasi metode ceramah. Diskusi kelompok akan memberikan banyak
pengalaman belajar sebagaimana dalam literatur pendidikan. Awalnya diskusi
kelompok siswa akan mengalami kesulitan mengemukakan pendapat, tapi lambat laun
akan hilang kesulitan tersebut dan akan berbuah manis berupa banyaknya
pertukaran ide di antara siswa.
12. Tanya :
Saya mengalami kesulitan dalam menjumlahkan operasi
bilangan bulat, semisal negatif dijumlahkan atau dikurangi dengan negatif, dan
seterusnya. Bagaimana mengatasi hal ini ?
Jawab :
Cobalah adik meminta kepada guru matematika untuk
membimbing dengan metode yang lain. Pengalaman kami di sekolah, siswa diberi
metode penjumlahan dengan media belajar yang kongkrit, lambat laun siswa
memahami operasi bilangan bulat.
13. Tanya :
Saya kesulitan mengerjakan penyelesaian matematika
langkah demi langkah secara terstruktur. Bagaimana hal ini ?
Jawab :
Salah satu sifat dalam pembelajaran matematika adalah
adanya keterstrukturan. Semakin kompleks soal, maka akan semakin banyak langkah
penyelesaian. Sulitnya matematika memang letaknya di sini, meski demikian hal
tersebut tidak boleh dihindari, justru ini menjadikan tantangan untuk terus
berlatih menuliskan langkah demi langkah sehingga menjadi terstruktur.
14. Tanya :
Saya seringkali kehabisan waktu dalam menyelesaikan
soal, seandainya waktu itu lebih, maka saya dapat menyelesaikannya dengan baik
Jawab :
Sebenarnya permasalahan di atas, hanyalah adik kurang
waktu untuk berlatih dan menyelesaikan soal dengan cepat. Cobalah berlatih mengerjakan
soal dengan secepatmungkin. Dengan sering berlatih mengerjakan soal dengan
cepat, mudah – mudahan permasalahan di atas dapat di atasi
15. Tanya :
Bagaimana cara belajar perkalian dengan baik ?
Jawab :
Awalnya seorang guru perlu menanamkan konsep perkalian
dengan benar, selanjutnya pada taraf aplikasi, siswa dapat lakukan dengan
menghafal. Ujian lisan perkalian 1 – 10 bisa dijawab 25 soal dalam semenit.
Misal guru bertanya 6 x 8 =… siswa menjawab 48 dan seterusnya hingga 25 soal
dalam semenit.
16. Tanya :
Ketika guru memberikan soal, saya kurang percaya diri
langsung mengerjakan, seringnya saya melihat hasil pekerjaan teman sehingga
mendapat ide untuk menuliskannya.
Jawab :
Cara di atas hanyalah akan membuang waktu produktif di
kelas. Yang baik dilakukan adalah mengerjakan terlebih dahulu semaksimal
mungkin, jika kehabisan ide, maka bisa dengan bertanya kepada teman, tanpa
melihat hasil pekerjaan teman tersebut.
17. Tanya :
Ujian makin dekat dan kompetensi yang harus saya
pelajari semakin banyak, sementara kemampuan saya pas – pasan.
Jawab :
Menyadari keterbatasan akan kemampuan dan waktu, maka
pilihnya skala prioritas. Mulailah belajar dari yang terpenting yang memberikan
pondasi awal untuk keberlanjutan kompetensi serta belajarlah dari yang
termudah, sehingga penguasaan kompetensi dapat lebih banyak didapat.
18. Tanya :
Bagaimana caranya mengetahui kompetensi ini mudah dan
sulit bagi saya ?
Jawab :
Guru sebenarnya lebih tahu kemampuan siswa. Adakalanya
kompetensi A lebih sulit bagi siswa ini, namun mudah bagi siswa yang lain.
Meski demikian , kompetensi yang mudah dapat diketahui dari sedikitnya waktu
menyelesaikan serta sedikitnya langkah penyelesaian, dan ini bisa dijumpai dalam
berpikir kognitif tingkat rendah. Hanya saja idealnya, konsultasikan dengan
guru terkait mana kompetensi yang mudah dan sulit untuk dipelajari, sehingga
siswa dapat memanajemen waktu untuk belajar
19. Tanya :
Apakah belajar matematika tidak boleh menghafal ?
Jawab :
Sebagian orang memang berpandangan bahwa belajar
matematika itu tidak dihafal tapi dipahami. Namun, beberapa hal baik kompetensi
yang mudah ataupun yang susah, adakalanya perlu penghafalan. Oleh karenanya,
dapat dipadukan metode belajar baik
dengan memahami/mengerti dengan menghafal. Tujuan menghafal agar terjadi
penguatan, sedangkan memahami agar lebih bermakna. Dengan kata lain dengan
menggabungkan menghafal dan memahami, maka pembelajaran bermakna dapat disimpan
dalam memori jangka panjang.
20. Tanya :
Bagaimana kiat – kiat untuk bisa belajar matematika yang
efektif dan menyenangkan ?
Jawab :
Sungguh ini pertanyaan yang bagus. Sejatinya banyak
jalan menuju roma dalam mencapai hal tersebut, karena hal ini sifatnya masih
umum, meski demikian terdapat kiat – kiat khusus yang bisa dilakukan mengaca
dari pengalaman para pakar matematika dan para siswa yang berhasil menguasai
mayoritas kompetensi. Diantaranya adalah fokus belajar, timbulkan minat dan
motivasi intrinsik yaitu ia belajar agar ia bisa menguasai materi yang lebih
sulit, tanamkan kemandirian belajar, pelajari dari yang mudah dan dari yang
terpenting, luangkan waktu untuk bertanya pada guru atau siswa lain yang lebih
kompeten.
Sumber : Memolo, Tundung. 2018. Jalan Pintas
Matematika SMP. Jakarta :Seamolec.
0 comments:
Post a Comment